RESPIRASI
Respirasi dalam
biologi adalah proses mobilisasi
energi yang dilakukan jasad hidup melalui pemecahan
senyawa berenergi tinggi
(SET) untuk digunakan dalam menjalankan fungsi hidup. Dalam pengertian
kegiatan kehidupan sehari-hari, respirasi dapat disamakan dengan
pernapasan.
Namun, istilah respirasi mencakup proses-proses yang juga tidak
tercakup pada istilah pernapasan. Respirasi terjadi pada semua tingkatan
organisme hidup, mulai dari
individu hingga satuan terkecil,
sel. Apabila pernapasan biasanya diasosiasikan dengan penggunaan
oksigen sebagai senyawa pemecah, respirasi tidak melulu melibatkan oksigen.
Pada dasarnya, respirasi adalah proses
oksidasi yang dialami SET sebagai unit penyimpan energi kimia pada organisme hidup. SET, seperti molekul
gula atau asam-
asam lemak, dapat dipecah dengan bantuan
enzim
dan beberapa molekul sederhana. Karena proses ini adalah reaksi
eksoterm (melepaskan energi), energi yang dilepas ditangkap oleh ADP
atau NADP membentuk ATP atau NADPH. Pada gilirannya, berbagai reaksi
biokimia endotermik (memerlukan energi) dipasok kebutuhan energinya dari
kedua kelompok senyawa terakhir ini.
Kebanyakan respirasi yang dapat disaksikan manusia memerlukan oksigen
sebagai oksidatornya. Reaksi yang demikian ini disebut sebagai
respirasi aerob. Namun, banyak proses respirasi yang tidak melibatkan oksigen, yang disebut
respirasi anaerob. Yang paling biasa dikenal orang adalah dalam proses pembuatan
alkohol oleh
khamirSaccharomyces cerevisiae. Berbagai bakteri anaerob menggunakan belerang (atau senyawanya) atau beberapa logam sebagai oksidator.
Respirasi dilakukan pada satuan sel. Proses respirasi pada
organisme eukariotik terjadi di dalam
mitokondria.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi
SISTEM RESPIRASI pada manusia

Respirasi memiliki beberapa definisi yaitu:
- Proses pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 oleh makhluk hidup.
- Proses pembongkaran senyawa complex menjadi senyawa sederhana.
- Proses pembongkaran senyawa organik menjadi senyawa anorganik yang
terjadi di dalam sel dalam rangka mendapatkan energy atau tenaga
Rumus Respirasi : C6H12O6 + H2O —> 6CO2 + 6H2O + Energi
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa respirasi
merupakan proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida
dalam rangka memperoleh energi.
Proses respirasi melewati dua tahap yaitu respirasi eksternal dan
respirasi internal. Respirasi eksternal merupakan proses respirasi yang
berlangsung melalui alat-alat pernapasan. Sedangkan respirasi internal
merupakan proses respirasi yang berlangsung di dalam sel ( di dalam
sitoplasma dan mitokondria).
Jalur respirasi manusia secara runtut adalah sebagai berikut:

Hidung —> faring —> laring —> trakea —> bronkus —> pulmo —> alveolus —> sel-sel tubuh.
Alat-alat pada pernapasan manusia:
- Hidung

Hidung merupakan alat pernapasan yang paling awal yang dilalui udara.
Di dalam rongga hidung mengalami penyaringan dan penghangatan.
Penyaringan ditunjukkan kepada benda-benda asing yang tidak berbentuk
gas, misalnya debu. Benda tersebut dihalangi oleh rambut-rambut halus
(silia) yang tumbuh keluar. Penghangatan yaitu mengubah suhu udara agar
sesuai dengan suhu tubuh. Penghangatan ini terjadi akibat kontaknya
silia tersebut dengan permukaan selaput lendir sehingga menjadi lembab.
Jaringan yang terdapat di dalam rongga hidung adalah epithelium
silindris bersilia.
- Faring (Rongga Tekak)

Faring merupakan rongga persimpangan antara jalan pernapasan dengan
jalan makanan (esophagus). Di dalam faring terdapat katup penutup rongga
hidung yang disebut uvula atau anak tekak. Selain itu juga terdapat
epiglotis yang berfungsi untuk mengatur pergantian perjalanan pernapasan
dan makanan pada persimpangan tersebut.
- Laring (Pangkal Tenggorokan)

- Merupakan daerah pangkal batang tenggorokan yang bertindak sebagai
daerah pembentukan suara, dimana di dalamnya terdapat tulang rawan yang
membentuk jakun. Di dalam laring terdapat selaput suara yang
ketegangannya diatur oleh serabut-serabut otot, sehingga dapat
menghasilkan tinggi rendahnya nada yang diperlukan.
- Trakea (Batang Tenggorokan)

Merupakan saluran respirasi yang befungsi sebagai saluran udara dan
panjangnya ±10 cm serta terdiri dari 16-20 gelang cincin. Cincin-cincin
ini terdiri dari tulang-tulang rawan yang berbentuk seperti kuku kuda
(huruf C). Trakea ini terdiri dari 3 lapis yaitu :
- a) Lapis luar terdiri atas jaringan ikat
- b) Lapis tengah terdiri dari otot polos dan cincin tulang rawan
- c) Lapis terdalam terdiri atas jaringan epitel bersilia yang
menghasilkan banyak lendir yang berfungsi untuk menangkap dan
mengembalikannya ke hulu saluran pernapasan benda-benda asing yang akan
masuk ke dalam peru-paru
- Bronkus (Cabang Batang Tenggorrokan)

Merupakan cabang batang tenggorokan yang terletak di dalam dada.
Batang bronkus menuju ke paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru
kanan lebih gampang rusak karena letaknya yang lebih tegak dibanding
paru-paru kiri. Di dalam paru-paru tiap bronkus membentuk cabang-cabang
yang disebut bronkiolus. Dinding bronkus juga terdiri atas tiga lapis
yaitu jaringan ikat, otot polos dan jaringan epitel, seperti pada
trakea, perbedaannya adalah dinding trakea jauh lebih tebal dan cincin
tulang rawan pada bronkus tidak berbentuk lingkaran sempurna. Sel-sel
epitel bersilia pada bronkus semakin lama akan berubah menjadi sisik
epitel.
- Pulmo (Paru-Paru)

Paru-paru terletak di dalam rongga dada di kanan dan kiri jantung dan
dilindungi oleh tulang-tulang rusuk yang berbentuk sangkar. Paru-paru
dibungkus oleh selaput yang disebut Pleura. Pleura ini merupakan selaput
tipis rangkap dua. Diantara selaput tersebut dengan paru-paru terdapat
cairan limfa, yang berfungsi untuk melindungi paru-paru dari gesekan
pada waktu mengembang dan mengempis. Paru-paru kanan memiliki tiga lobus
sedang paru-paru kiri hanya memiliki dua lobus. Mengembang dan
mengempisnya paru-paru disebabkan perubahan tekanan dalam rongga dada.
- Alveolus

Merupakan saluran akhir dari sistem pernapasan. Alveolus berupa
gelembung-gelembung udara. Pada bagian alveolus ini terjadi pertukaran
oksigen dari udara bebas ke sel-sel darah dan karbondioksida dari darah
ke udara bebas. Pertukaran ini terjadi secara difusi yang berhubungan
dengan kapiler-kapiler darah. Pada paru-paru terdapat kurang lebih 300
juta alveolus.
Mekanisme Pernapasan
Manusia bernapas melalui dua tahap yaitu inspirasi (menghirup udara)
dan ekspirasi (menghembuskan udara). Inspirasi adalah proses pengambilan
udara dimana udara masuk ke dalam tubuh. Ekspirasi adalah proses
pengeluaran udara dari dalam tubuh.
Berdasarkan otot yang berperan aktif, pernapasan manusia dan mamalia dibedakan menjadi dua yaitu:
- Pernapasan Dada
Yang berperan adalah otot-otot antarrusuk atau interkostal untuk menggerakkan tulang-tulang rusuk. Mekenismenya sebagai berikut:
- Inspirasi, otot tulang rusuk bagian luar berkontraksi maka tulang
rusuk terangkat sehingga volume rongga dada membesar. Akibatnya tekanan
dalam paru-paru mengecil sehingga udara diluar mempunyai tekanan yang
lebih besar masuk ke dalam paru-paru.
- Ekspirasi, bila otot-otot tulang rusuk bagian luar berelaksasi yaitu
tulang rusuk dan tulang dada turun kembali sehingga volume rongga dada
mengecil. Oleh karena itu tekanan bagian luar paru-paru lebih kecil
daripada bagian dalam sehingga udara keluar dari paru-paru.
- Pernapasan Perut
Yang berperan dalam pernapasan ini adalah otot diafragma (sekat antara rongga dada dan rongga perut)
Mekanismenya adalah sebagai berikut:
- a) Inspirasi, bila otot diafragma berkontraksi sehingga mendatar,
maka rongga dada membesar. Oleh karena itu tekanan uara menjadi kecil
sehingga udara masuk ke dalam paru-paru.
- b) Ekspirasi, bila otot diafragma berelaksasi, maka rongga dada
mengecil. Akibatnya tekanan di paru-paru membesar sehingga udara keluar
dari paru-paru.
Pertukaran Gas Oksigen dan Karbondioksida dalam Tubuh
Pertukaran gas atau difusi gas respirasi disebabkan karena adanya perbedaan tekanan udara baik oksigen atau karbondioksida.
Faktor-faktor yang menentukan difusi gas respirasi melintasi membra alveolus dan kapiler darah yaitu sebagai berikut:
- a) Permeabilitas epithelium /membran respirasi. Jika membran semakin permeable maka semakin cepat proses difusi.
- b) Luas permukaan epithelium/membran respirasi. Semakin luas membran respirasinya, maka semakin cepat proses difusi berlangsung.
- c) Tekanan parsial gas yang bergantung pada persentasenya dalam
seluruh bagian udara, semakin tinggi tekanan parsial, maka semakin cepat
proses difusi berlangsung.
- d) Kecepatan sirkulasi darah di paru-paru atau insang. Semakin cepat peredaran darah maka semakin cepat pula proses difusinya.
- e) Kecepatan reaksi kimia yang terjadi di dalam darah. Semakin cepat
reaksi yang terjadi maka semakin cepat pula preses difusinya.
Macam-Macam Volume Udara Pernapasan
ü Volume udara tidal yaitu volume udara yang masuk dan keluar sebagai akibat pernapasan biasa, besarnya 500 cc.
ü Volume udara komplementer yaitu volume udara yang dapat masuk ke
dalam paru-paru setelah melakukan inspirasi normal, besarnya 1500 cc.
ü Volume udara suplementer yaitu vvolume udara yang masih dapat
dikeluarkan setelah melakukan ekspirasi normal, besarnya sama dengan
volume udara komplementer yaitu 1500 cc.
ü Volume udara residu yaitu volume udara yang tersisa di dalam paru-paru yang tidak dapat diekspirasikan , besarnya 1000 cc.
ü Kapasitas vital paru-paru yaitu volume udara yang dapat
dihembuskan semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi secara
maksimal (volume udara tidal + volume udara suplementer + volume udara
komplementer), besarnya 3500 cc.
ü Kapasitas total paru-paru yaitu volume udara yang tertampung
secara maksimal di paru-paru (kapasitas vital paru-paru + udara residu)
4500 cc.
Frekuensi Pernapasan Pada Manusia
Secara umum frekuensi pernapasan pada orang dewasa adalah 15-20 kali
per menit. Frekuensi pernapasan pada pria lebih cepat dari pada wanita
karena pria lebih banyak melakukan aktifitas. Cepat lambatnya frekuensi
pernapasan dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi
tubuh maupun aktivitas tubuh.
sumber:http/humanrespiration.blogspot.com